Wednesday 16 November 2011

LEGENDA NYI RORO KIDUL


Nyi Roro Kidul, Hampir Semua Orang Pasti Telah Sering Mendengar Cerita Tentang Nyi Roro Kidul. Legenda Nyi Roro Kidul Ini Memang Sangat Terkenal. Bukan Hanya Dikalangan Penduduk Pribumi Yogyakarta Dan Surakarta Saja, Melainkan Hampir Di Seluruh Daratan Pulau Jawa. Baik Di Jawa Tengah, Jawa Barat Dan Jawa Timur. Di Daerah Yogyakarta Kisah Tentang Nyi Roro Kidul Pastilah Selalu Dihubungkan Dengan Kisah Para Raja Mataram. Di Jawa Timur Khususnya Di Malang Selatan Tepatnya Di Pantai Ngliyep, Nyi Roro Kidul Dipanggil Dengan Sebutan Kanjeng Ratu Kidul. Di Pantai Ngliyep Juga Diadakan Upacara Labuhan Yaitu Persembahan Para Pemuja Nyi Roro Kidul Yang Menyakini Bahwa Kekayaan Yang Mereka Peroleh Adalah Atas Bantuan Nyi Roro Kidul Dan Anak Buahnya.

Nyi Roro Kidul Identik Dengan Figur Seorang Ratu Yang Memiliki Kecantikan Bagai Bidadari, Kecantikannya Tak Pernah Pudar Di Sepanjang Zaman. Di Dasar Laut Selatan Yang Diyakini Sebagai Tempat Bersemayam Kerajaan Makhluk Halus Yang Dipimpin Oleh Nyi Roro Kidul. Laut Selatan Atau Yang Juga Dikenal Sebagai Samudera Hindia Yang Berada Di Sebelah Selatan Pulau Jawa Ini Memiliki Karakter Gelombak Dan Gulungan Ombak Yang Terkenal Ganas Dan Sering Memakan Korban Jiwa.

Siapakah Nyi Roro Kidul ? Konon Menurut Cerita, Pada Mulanya Adalah Seorang Wanita Yang Berparas Cantik, Namanya Adalah Kadita. Karena Kecantikannya Kadita Sering Disebut Sebagai Dewi Srengenge, Yang Artinya Matahari Jelita. Kadita Tidak Lain Adalah Putri Raja Munding Wangi. Walaupun Kadita Sangat Elok Wajahnya, Raja Munding Wangi Tetap Saja Merasa Tidak Bahagia Lantaran Tidak Mempunyai Putra Mahkota Yang Dapat Menjadi Penerus Tahta Kerajaannya Ketika Dia Mangkat Nanti. Kesedihan Ini Baru Terobati Setelah Raja Memperistrikan Dewi Mutiara Yang Kemudian Melahirkan Seorang Anak Lelaki. Akan Tetapi, Begitu Dewi Mutiara Mulai Mendapatkan Perhatian Lebih, Dewi Mutiara Mulai Mengajukan Tuntutan-Tuntutan. Tuntutannya Antara Lain, Memastikan Agar Kelak Anaknya Lelaki Akan Menggantikan Raja Sebagai Penerus Tahta Dan Permintaan Lainnya Adalah Dewi Kadita Harus Diusir Dari Istana. Permintaan Pertama Diluluskan Oleh Baginda, Tetapi Untuk Mengusir Kadita, Raja Munding Wangi Tidak Bersedia.

" Ini Sungguh Keterlaluan ", Sabdanya.

" Aku Tidak Bersedia Meluluskan Permintaanmu Yang Keji Itu ", Sambungnya.

Mendengar Jawaban Baginda Yang Demikian, Dewi Mutiara Malahan Tersenyum Manis Sehingga Kemarahan Raja Perlahan-Lahan Hilang. Tetapi, Dalam Hati Istri Kedua Raja Munding Wangi Itu Dendam Membara.

Pada Keesokan Harinya Pagi-Pagi Sekali, Dewi Mutiara Mengutus Seorang Inang Pengasuhnya Untuk Memanggil Seorang Tukang Sihir. Kepada Tukang Sihir Tadi, Dewi Mutiara Memberi Perintah, Agar Kepada Dewi Kadita Dikirimkan Guna-Guna.

" Buatlah Tubuhnya Berkudis Dan Berkurap ", Perintahnya.

" Kalau Berhasil, Besar Hadiah Yang Kuberi Untukmu ", Sambungnya. Penyihir Tadi Pun Menyanggupinya. Malam Harinya Ketika Dewi Kadita Sedang Tertidur Lelap, Berhembuslah Angin Ke Dalam Kamarnya. Angin Itu Berbau Sangat Busuk Seperti Bau Bangkai. Tatkala Dewi Kadita Terbangun, Ia Menjerit. Seluruh Tubuhnya Penuh Dengan Kudis, Bernanah Dan Berbau Tidak Enak. Ketika Raja Munding Wangi Mendengar Berita Ini Pada Keesokan Paginya, Sangat Sedihlah Hatinya. Dalam Hati Raja Munding Wangi Tahu Bahwa Yang Diderita Dewi Kadita Bukanlah Penyakit Biasa, Tetapi Guna-Guna. Raja Juga Sudah Menduga Sangat Mungkin Mutiaralah Yang Merencanakannya. Hanya Saja Baginda Tidak Tahu Bagaimana Cara Membuktikannya. Dalam Keadaan Pening Raja Harus Segera Memutuskan.

Atas Desakan Patih, Dewi Kadita Yang Semula Sangat Cantik Itu Mesti Dibuang Jauh Dari Lingkungan Istana Agar Tidak Menjadikan Aib Kerajaan. Setelah Semua Diputuskan, Maka Berangkatlah Dewi Kadita Seorang Diri. Bagai Pengemis Yang Diusir Dari Rumah Orang Kaya. Hatinya Remuk Redam Hancur Berkeping - Keping, Air Matanya Tak Henti Berlinang. Namun Ia Tetap Percaya, Bahwa Maha Pencipta Tidak Akan Membiarkan Mahluk Ciptaannya Dianiaya Semena - Mena Oleh Sesamanya. Campur Tangannya Pasti Akan Tiba. Seperti Selalu Diajarkan Neneknya Almarhum, Bahwa Ia Tidak Boleh Mendendam Dan Membenci Kepada Orang Lain, Walau Tahu Orang Itu Sangat Membencinya.

Kekuasaan Ratu Kidul di Laut Selatan juga tertulis dalam serat Wedatama yang berbunyi:

Wikan wengkoning samodra,

Kederan wus den ideri,


Kinemat kamot hing driya,


Rinegan segegem dadi,


Dumadya angratoni,


Nenggih Kangjeng Ratu Kidul,


Ndedel nggayuh nggegana,


Umara marak maripih,


Sor prabawa lan wong agung Ngeksiganda.


terjemahkan:
Tahu akan batas samudra
Semua telah dijelajahi
Dipesona nya masuk hati
Digenggam satu menjadi
Jadilah ia merajai
Syahdan Sang Ratu Kidul
Terbang tinggi mengangkasa
Lalu datang bersembah
Kalah perbawa terhadap
Junjungan Mataram

Yang artinya : Mengetahui/mengerti betapa kekuasaan samodra, seluruhnya sudah dilalui/dihayati, dirasakan dan meresap dalam sanubari, ibarat digenggam menjadi satu genggaman, sehingga terkuasai. Tersebutlah Kangjeng Ratu Kidul, naik ke angkasa, datang menghadap dengan hormat, kalah wibawa dengan raja Mataram.

Gung pra peri perayangan ejim
sumiwi Sang Sinom
Prabu Rara yekti gedhe dhewe.
(kutipan dari "Babad Nitik")


terjemahkan:
segenap makhluk halus jin
bersembah pada Sang Ratu
yang besar tak bertara

No comments:

Post a Comment